Add caption |
Terus merabamu hingga jauh melampaui sepiku. Mengusap lembut pori-pori asmara
yang tak jenuh berpeluh rindu.
Lantas...
Kau begitu tahu, aku terbata-bata menterjemahkan gemuruh saat kasihmu tanpa ampun menyandraku. Oh...betapa kunikmati siksa cinta ini.
Aku menjelajah terjal liku cemburu. Mengurai sayang pada tiap-tiap hangat kecupan.
Selalu kutitipkan pelukku hampir diseluruh titik gerakmu. Dingin itu jadi saksi. Aromamu pun meng-amini.
Kini yang tersisa hanya mesra yang menumpuk disegala penjuru.
Ah...
Mengapa kau begitu mencintaiku?
Suatu sore
Pada saat nanti
Tujuh Juli dua ribu sebelas
Entah dimana
Gumpang, 31 Maret 2011, 3:56pm
Lantas...
Kau begitu tahu, aku terbata-bata menterjemahkan gemuruh saat kasihmu tanpa ampun menyandraku. Oh...betapa kunikmati siksa cinta ini.
Aku menjelajah terjal liku cemburu. Mengurai sayang pada tiap-tiap hangat kecupan.
Selalu kutitipkan pelukku hampir diseluruh titik gerakmu. Dingin itu jadi saksi. Aromamu pun meng-amini.
Kini yang tersisa hanya mesra yang menumpuk disegala penjuru.
Ah...
Mengapa kau begitu mencintaiku?
Suatu sore
Pada saat nanti
Tujuh Juli dua ribu sebelas
Entah dimana
Gumpang, 31 Maret 2011, 3:56pm